daun binahong |
Meski awalnya sangsi, beberapa orang yang berani mencoba (volunteer)
toh akhirnya ketagihan juga dengan khasiatnya. ''Masker daun binahong
ini berkhasiat untuk mengencangkan kulit, mencegah penuaan dan
jerawat,'' terang Arum, salah seorang anggota tim.
Bermula dari tekad bulat Atika cs berpartisipasi pada Program
Kreativitas Mahasiswa (PKM), kini proyek penelitian mereka telah sampai
pada tahap publikasi. Masker daun binahong kreasi mereka itu juga telah
mengantongi sertifikat uji klinis dari Sucofindo dan sekarang mereka
sedang menunggu produknya dipatenkan.
Sekitar dua bulan lalu, mereka memutuskan untuk meneliti dedaunan
yang bernama latin Anredera Cordifolia Steenis itu. Selain karena belum
populer, daun binahong yang tumbuh di lingkungan mereka tinggal justru
seringkali tumbuh liar dan dibabat habis.
''Banyak yang nggak tahu manfaatnya. Padahal daun ini sering
digunakan sebagai obat herbal. Nah, kami berusaha menemukan inovasi dari
daun binahong, yaitu dengan menjadikannya sebagai bahan membuat masker
antijerawat,'' jelas Atika.
Meski sempat dipandang remeh oleh beberapa pihak, tapi semangat dan
keyakinan berhasil membuktikan bahwa ketekunan mereka berbuah manis. Ya,
walau perjuangan belum usai, bolehlah kita angkat topi pada teman-teman
peneliti ini.
Pasalnya, membaca setumpuk buku referensi dan berkutat di
laboratorium saja belumlah cukup menjadikan produk inovasi boleh
dipublikasikan. Tim ini kudu sering-sering berkonsultasi kepada pihak
yang berkaitan. ''Selain rajin berdiskusi dengan dosen pembimbing kami
juga berkonsultasi dengan BPOM, Sucofindo dan balai industri. Pengalaman
berinteraksi dengan mereka memberikan pembelajaran yang nggak ada di
kampus,'' cerita mahasiswi semester dua itu.
Kesolidan tim juga menjadi faktor yang memengaruhi kegemilangan
proyek ini. Ini karena penelitian yang membutuhkan proses panjang itu
mengharuskan masing-masing anggota menyelesaikan tugasnya dengan benar
dan tepat waktu.http://www.ghaliafarmindo.com/index.php?route=product/product&product_id=86
''Kalau ada satu saja yang kerjaannya nggak beres, maka kami nggak
bisa meneruskan proses selanjutnya. Jadi, masing-masing memang harus
sadar bahwa masing-masing orang dalam tim itu penting,'' cerita Imam.
Nah, selain soal kekompakan, tim ini punya saran buat kamu yang juga
punya gairah menjadi peneliti. Menurut mereka, biar proposal penelitian
nggak mandek di tengah jalan, kamu kudu memilih teman yang asyik.
''Pilihlah teman kelompok yang pas dengan kita biar bisa saling
menyemangati dan mengingatkan. Selain itu, kita harus menuliskan
pencapaian-pencapaian secara detail sehingga progresnya terlihat,''
saran Shitqi.
Yup, seenggak-enggaknya dari tim ini, kita bisa belajar betapa
mewujudkan produk yang awalnya sekadar proposal itu membutuhkan proses
yang panjang dan nggak mudah. Tapi konsistensi dan daya juang yang nggak
terpatahkan bakal membawa kita kepada hasil yang optimal. Iya, kan?
(62)
http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2013/04/30/223317/Antijerawat-dari-Daun-Binahong
Tidak ada komentar:
Posting Komentar